Apa Itu Saham ? Ciri-Ciri, Risiko, dan Aplikasi Terbaik Investasi Saham

Apa Itu Saham ? Bagaimana cara kerjanya? Belakangan ini masih banyak kalangan masyarakat di negeri ini yang tidak tahu apa-apa tentang saham. Saham adalah kendaraan investasi.

Saham merupakan sebuah bukti dalam suatu kepemilikan atas nilai perusahaan atau bukti penyertaan modal. Pemegang saham juga berhak atas dividen berdasarkan jumlah saham yang dimilikinya.

Memegang saham memungkinkan individu dan perusahaan untuk mengklaim kepemilikan perusahaan publik. Artinya, terlepas dari jumlah saham yang dimiliki, pemegang saham berhak menghadiri rapat umum pemegang saham.

Salah satu cara untuk memiliki saham dalam suatu perusahaan adalah dengan membelinya di pasar modal. Tercatat di situs resmi BEI (Bursa Efek Indonesia), pasar didedikasikan untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperdagangkan.

Misalna dalam sebuah reksa dana, surat berharga (obligasi), instrumen derivatif, saham, dan lainnya. Pasar modal merupakan sebuah sarana perusahaan pembiayaan dan lembaga lain (misalnya sarana investasi dan sarana pemerintah).

Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana untuk kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Nah, dibawah ini akan kami siapkan mengenai informasi saham. Simak ulasannya dibawah ini!!

Apa itu Saham ?

Apa-Itu-Saham

Pengertian Saham merupakan surat yang membuktikan bahwa seseorang mempunyai kepentingan terhadap modal suatu perusahaan. Pemegang saham memiliki hak atas beberapa aset perusahaan.

Misalnya, jika sebuah perusahaan mengeluarkan 1000 saham dan seseorang mempunyai 200 saham perusahaan, maka orang tersebut mempunyai 20% aset perusahaan. Pemegang saham mayoritas akan mempunyai hak kendali atas perusahaan.

Pemegang saham juga berhak atas dividen berdasarkan jumlah saham yang dimilikinya. Pendapatan dividen ini biasanya tergantung pada keuntungan perusahaan dan disesuaikan dengan anggaran dasar perusahaan.

Penerbitan saham merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk menghimpun dana atau modal segar untuk pengembangan usaha jangka panjang. Saham itu sendiri dapat diperdagangkan di bursa dengan harga yang berbeda tergantung pada keadaan dan kondisi ekonomi perusahaan.

Penyertaan saham adalah penyertaan sejumlah dana tertentu oleh orang perseorangan atau badan hukum yang berhak atas kekayaan dan penghasilan perseroan serta berhak menghadiri rapat umum pemegang saham.

Keuntungan yang diperoleh pemegang saham dari investasi saham biasanya merupakan pengembalian awal atas modal yang disimpan bersama dengan peningkatan ekonomi perusahaan. Dengan demikian, kinerja perusahaan mempengaruhi keuntungan dan kerugian para investor.

Ciri-Ciri Investasi Saham

Dibawah ini akan kami sampaikan penjelasan dan berbagai jenis informasi mengenai ciri-ciri investasi saham, diantaranya ialah:

a. Saham yang Posisi Open Lebih Rendah dari Posisi Close

Saham yang nilainya meningkat pada transaksi saat ini sehingga dapat dianalisa untuk hari berikutnya. Biasanya, saham jenis ini naik di atas 5% tetapi masih di bawah 105, jadi naik terlalu tinggi adalah hambatan alami. Bahkan hal-hal bisa menjadi potensi kerugian.

b. Saham Anomali dengan Indeks

Grameds dapat mencari saham yang bagus karena muncul dari anomali ketika indeks turun harga. Mengapa demikian? Karena saat indeks merah, saham-saham tersebut hanya turun satu atau dua langkah.

Atau malah stagnan di beberapa tempat dan bisa naik ke arah indeks. Properti saham ini dapat dipilih untuk dibeli oleh Grameds jika sahamnya adalah saham likuid.

c. Saham yang Jatuh Dalam

Saham yang terlalu undervalued biasanya menjadi saham favorit banyak orang. Ini akan jatuh harga tanpa masalah atau pemberitahuan.

Lalu tiba-tiba ada transaksi yang volumenya besar tapi tidak menaikkan harga secara signifikan. Saham-saham ini dikatakan memiliki potensi besar untuk menghasilkan pengembalian di atas 100%.

d. Nilai Wajar Saham

Selain itu, kalian dapat memantau karakteristik nilai wajar ekuitas melalui analisis pasar modal. Oleh karena itu, nilai wajar suatu saham adalah nilai saham yang diperdagangkan di bursa efek yang diperoleh melalui analisis investor atau pasar modal.

Ini kemudian didasarkan pada sektor masing-masing perusahaan masing-masing. Berbagai metode untuk harga saham yang berlaku umum dapat digunakan dalam perhitungan, misalnya dalam sebuah metode perhitungan PER, price to book ratio (PBV), tingkat pertumbuhan laba perusahaan, dan lain-lain.

e. Nilai Nominal (Nilai Pari)

Dalam memulai berinvestasi di saham, kalian dapat melihat karakteristik nilai nominal dari saham tersebut. Nilai nominal saham adalah bentuk nilai yang dinyatakan dalam saham yang dihasilkan dari pembagian total modal perusahaan dengan jumlah saham yang beredar.

Nilai nominal ini kemudian digunakan untuk tujuan akuntansi dan hukum, serta untuk menentukan jumlah pokok yang dibayarkan ke dalam neraca.

f. Nilai Pasar

Ciri-ciri dari last holding dapat dilihat dari klasifikasi nilai pasar. Nilai pasar adalah nilai saham yang diperdagangkan di bursa efek. Jika suatu saham memiliki banyak investor maka harga pasar akan tinggi atau sebaliknya.

Naik turunnya harga pasar saham ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan, atau sejauh mana saham diperjualbelikan di pasar modal.

Aplikasi Terbaik untuk Investasi Saham

Aplikasi-Terbaik-untuk-Investasi-Saham

Cara dalam melakukan investasi saham ialah dengan menggunakan aplikasi yang telah disetujui oleh OJK. Apa itu? Berikut adalah ulasannya:

1. Ajaib

Aplikasi investasi saham yang pertama ialah Ajaib. Selain menyediakan berbagai alat investasi, keamanan OJK juga terjamin dan antarmuka pengguna yang mudah dipahami.

2. Bibit

Bagi kalian yang baru pertama kali berinvestasi, Seeds adalah cara pemula untuk berinvestasi saham. Selain menyediakan fitur verifikasi profil risiko, investor dapat berinvestasi sejak usia dini, yaitu sebesar Rp 100.000.

Selain itu, Seeds menawarkan pilihan sarana investasi lainnya dalam bentuk pasar uang dan obligasi. Aplikasi ini juga didukung dengan layanan e-wallet agar lebih nyaman digunakan.

3. Bareksa

Selain pengawasan OJK, ada lebih dari 150 produk reksa dana, baik konvensional maupun syariah, yang dapat dilakukan secara online untuk kemudahan penggunaan.

4. Stockbit

Bila kalian ingin berdagang sekaligus berdiskusi dan menganalisis bersama, Stockbit adalah aplikasi investasi saham paling andal. Salah satu kelebihannya adalah adanya fungsi virtual trading untuk belajar dan jual beli saham.

Risiko Investasi Saham

Saham merupakan sebuah bukti kepemilikan aset perusahaan atau kepentingan ekuitas individu dalam sebuah perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan melalui kepemilikan modal ini, orang berhak atas pendapatan dan kekayaan perusahaan, yang dikenal dengan dividen.

Saham telah mewakili kepentingan dalam adanya sebuah kepemilikan dalam suatu perusahaan. Kebetulan dengan memiliki saham, kita juga merupakan bagian dari pemilik perusahaan.

Selain itu, pemegang saham juga berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham yang sering diadakan oleh perusahaan terafiliasi. Investasi saham tidak hanya menawarkan potensi keuntungan yang besar, tetapi juga disertai dengan risiko.

Salah satu potensi kerugiannya adalah pergerakannya yang sangat fluktuatif sehingga harga jual bisa turun sewaktu-waktu. Risiko lain dari investasi saham muncul ketika perintah pengadilan menyatakan sebuah perusahaan pailit dan harus dibubarkan.

Dalam hal ini, pemegang saham biasa menerima sisa kekayaan perusahaan hanya setelah semua kewajiban diselesaikan. Kecuali Anda memiliki gelar kreditur pilihan.

Selain itu, ada risiko lain jika perusahaan tersebut delisting dari BEI atau delisting, yang mengharuskan investor untuk menjual seluruh sahamnya meskipun harga jualnya turun.

Nah, dibawah ini adalah beberapa jenis ulasan mengenai risiko dari saham diantaranya ialah:

1. Fluktuasi Harga

Seperti yang Anda ketahui, harga saham terus berubah. Perubahan harga saham ini biasanya mengikuti mekanisme penawaran dan permintaan di pasar modal.

Terdapat beberapa risiko yang sering mempengaruhi perubahan harga saham suatu perusahaan. Ini termasuk kondisi ekonomi, kondisi politik atau perubahan suku bunga bank.

Di sisi lain, ada pengaruh lain yang dapat mengubah harga saham. Misalnya, ada fluktuasi harga bahan baku untuk komponen yang digunakan oleh suatu perusahaan.

2. Capital Loss

Pada umumnya, kerugian modal dapat didefinisikan sebagai hilangnya modal atau penurunan nilai suatu investasi yang mengakibatkan kerugian bagi investor.

Kerugian modal ini disebabkan oleh harga jual saham yang dibeli investor lebih rendah dibandingkan dengan harga belinya. Investor sering terkena risiko kehilangan modal ini karena nilai saham terus berubah.

Misalnya, jika kita membeli saham di PT Unilever Indonesia Tbk dengan harga Rp 6.600 per saham, maka kita menjual saham tersebut dengan harga Rp 6.300 per saham dan kemudian mengalami kerugian sebesar Rp 300 per saham. Nah, kerugian itu disebut kerugian modal.

3. Suspensi

Suspensi merupakan upaya dalam penghentian perdagangan saham oleh bursa karena beberapa faktor. Pada saat Saham dikeluarkan, Pemegang Saham tidak akan dapat melakukan transaksi atas Saham yang telah dikeluarkan tersebut.

Penangguhan saham melalui pertukaran ini dapat berlangsung selama beberapa hari, tetapi tidak menghalangi penangguhan ini berlangsung selama beberapa bulan atau tahun.

Penundaan ini dimaksudkan untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan keputusan investasi pada saham tertentu.

4. Likuidasi

Risiko investasi saham ini terjadi ketika perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh investor saham dinyatakan pailit atau dibubarkan oleh pengadilan. Dalam keadaan demikian, pemegang saham akan menjadi pihak terakhir yang memperoleh hak setelah perusahaan memenuhi kewajibannya kepada pihak lain.

Ini berarti pemegang saham menerima sisa kekayaan perusahaan hanya setelah kewajiban mereka diselesaikan. Akan tetapi, pemegang saham mungkin tidak mendapatkan apa-apa jika perusahaan tidak memiliki sisa aset.

5. Delisting atau Bangkrut

Delisting merupakan suatu penghapusan resmi perusahaan yang menerbitkan efek di bursa oleh otoritas BEI (Bursa Efek Indonesia).

Terdapat begitu banyak alasan mengapa pasar saham harus membuang saham. Misalnya, saham dapat dihapus dari bursa setelah ditangguhkan selama beberapa tahun.

Jika saham tersebut delisting, investor terpaksa harus menjual salah satu saham yang telah dimilikinya. Dan begitu kalian dapat mengalami kerugian bila nilai saham tersebut turun.

Baca Juga :

Demikianlah ulasan mengenai Apa Itu Saham. Semoga ulasan ini dapat membantu kalian semuanya, terima kasih!!